Pengertian Pariwisata, Wisata dan Kepariwisataan (Tourism)

Pengertian Pariwisata, Wisata dan Kepariwisataan (Tourism)

Untuk memahami menganai Pemasaran Destinasi Pariwisata atau Pemasaran Kepariwisataan (Tourism Marketing), sebaiknya kita harus memahami terlebih dahulu apa itu pengertian pariwisata dan kepariwisataan itu sendiri.

Untuk memahami mengenai kepariwisataan saya akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai pengertian kegiatan wisata, dan pengertian pariwisata, karena berbicara mengenai kepariwisataan, kita tidak akan lepas dari pembahasan mengenai ke-dua hal tersebut.

Adapun penjelasan menganai hal tersebut, saya jelaskan dari buku saya yang berjudul Pemasaran Destinasi Pariwisata Berkelanjutan di Era Digital, jadi jika ingin mendalaminya secara lebih lengkap dan detil, bisa di pelajari lebih lanjut dalam buku tersebut.

Pengertian Kegiatan Perjalanan Wisata 

Kegiatan wisata adalah suatu kegiatan perjalanan baik individu maupun grup dari tempat tinggal menuju suatu tempat tertentu untuk mendapatkan pengalaman diluar aktivitas kesehariannya (seperti: bekerja, sekolah, mengurus rumah tangga dll) dalam waktu yang sementara.

Dari pengertian mengenai kegiatan wisata tersebut terlihat beberapa komponen penting yang menjadikan proses tersebut terjadi. Komponen-komponen tersebut adalah: tempat tinggal, perjalanan, pelaku perjalanan wisata, dan tempat tujuan. Gambar berikut merupakan suatu model yang dapat memperlihatkan keterkaitan antar komponen tersebut.

Model Kegiatan Wisata

Kepariwisataan
Sumber: Nurdin Hidayah (2021)

Dari gambar tersebut dapat diartikan bahwa kegiatan perjalanan wisata dilakukan bukan di rumah atau di kediaman si pelaku perjalanan wisata melainkan di suatu tempat tujuan tertentu yang disebut dengan destinasi (bisa destinasi wisata atau destinasi pariwisata), sehingga kegiatan tersebut memerlukan proses perjalanan, baik menggunakan media (transportasi darat/laut/udara) maupun tidak.

Oleh karena itu terdapat keterkaitan antara kegiatan perjalanan wisata dengan kegiatan perjalanan (travel) secara umum. Keterkaitannya adalah bahwa kegiatan perjalanan wisata termasuk dalam kegiatan perjalanan, tetapi tidak semua kegiatan perjalanan merupakan kegiatan perjalanan wisata.

Kalau dilihat dari sisi ekonomi, kegiatan perjalanan wisata merupakan kegiatan proses konsumsi terhadap suatu produk yang dilakukan oleh pelaku perjalanan wisata (traveler) dimulai dari tempat tinggalnya, diperjalanan dan ditempat tujuannya. Produk yang dikonsumsi tersebut merupakan pengalaman (experiences) yang diperoleh oleh pelaku perjalanan wisata dalam proses konsumsinya itu. Pengalaman tersebut dapat dibagi dua yaitu pengalaman yang secara eksplisit dan implisit.

Pengalaman secara eksplisit

Pengalaman eksplisit adalah pengalaman yang diperoleh oleh pelaku perjalanan wisata dari sensoriknya atau dari proses penginderaannya seperti yang terlihat oleh mata, yang terdengar oleh telinga, yang tercium oleh hidung, yang terasa oleh lidah dan badan.

Pengalaman secara implisit

Pengalaman implisit adalah pengalaman yang diperoleh oleh pelaku perjalanan wisata dari psikisnya, seperti yang terekam diotaknya (kognitif), yang terasa oleh perasaannya (afektif) dan hasil dari keduanya yang dapat mengakibatkan kecenderungan berprilaku (psikomotor).

Pelaku perjalanan wisata jika dilihat dari sudut pandang tempat tujuan wisata atau destinasi pariwisata bisa disebut sebagai pengunjung (visitors) atau tamu (guests) yang datang ke tempat tujuan wisata, baik individu maupun kelompok. Adapun jenis pengunjung dapat dibagi menjadi dua yaitu wisatawan (tourist) dan pelancong (excursionist).

Sementara itu, perjalanan wisata dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu:

Perjalanan untuk berlibur (Leisure/Vacation)

Perjalanan untuk berlibur (leisure/vacation) dipengaruhi oleh waktu luang yang dimiliki oleh pelaku perjalanan wisata dengan berbagai motif seperti bersenang-senang, rekreasi, mengunjungi teman atau saudara, untuk edukasi, kesehatan, dll.

Fleksibilitas dalam menentukan destinasi wisata beserta segala aktivitas di dalamnya, dalam jenis perjalanan ini sangatlah besar. Pelaku perjalanan wisata domestik kebanyakan melakukan pengaturan perjalanan secara mandiri. Sementara itu pelaku perjalanan internasional biasanya kebanyakan menggunakan jasa agen perjalanan wisata atau biro perjalanan wisata baik secara online maupun offline.

Perjalanan bisnis

Perjalanan bisnis sering disebut sebagai perjalanan perusahaan (corporate trip/ travel). Perjalanan ini biasanya bertujuan untuk mengikuti acara MICE (Meetings-Incentives-Conferences-Exhibitions).

Perjalanan ini biasanya ditentukan dan dipengaruhi oleh peluang-peluang bisnis dan keterlibatan pelaku perjalanan wisata dengan organisasi di destinasi pariwisata.

Perjalanan ini biasanya relatif tidak fleksibel dan seringkali sulit bagi pelaku perjalanan wisata untuk memilih destinasi wisata secara bebas, karena biasanya perjalanan sudah diatur oleh orang yang bertanggung jawab dalam mengatur MICE.

Adapun jenis perjalanan ini termasuk ke dalam perjalanan wisata karena dalam sela-sela bisnis atau urusan, pelaku perjalanan biasanya mendapatkan waktu khusus untuk berwisata atau dapat memanfaatkan waktu luang untuk beraktivitas wisata secara mandiri. Selain itu kebanyakan dari perjalanan ini juga sering menggunakan fasilitas pariwisata seperti hotel, restoran, dll.

Pengertian Pariwisata (Tour)

Dalam bahasa Inggris, pengertian pariwisata banyak dipadankan dengan kata “tourism”, namun padanan kata tersebut, jika ditinjau dari segi etimologis (ilmu tentang asal muasal kata), sebenarnya kurang tepat. Menurut para ahli bahasa, kata pariwisata sebenarnya berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua suku kata, yaitu “pari” dan “wisata”. Pari yaitu seluruh, semua/total, penuh dan wisata berarti perjalanan wisata. Oleh karena itu, kata pariwisata lebih tepat dipadankan dengan kata dalam bahasa Inggris sebagai kata “tour”.

Kata tour sendiri sebenarnya berasal dari Bahasa Latin yaitu “tornus” dari asal kata “tornare” yang dapat diartikan sebagai gerakan memutar. Tornare juga berhubungan dengan Bahasa Perancis kuno “tourner” dan Bahasa Inggris kuno yaitu “tyrnan” dan “turnian” yang artinya pergi dan kembali lagi (McCabe, 2009).

Kata tour menurut American Dictionary Heritage (2021) merupakan kata benda yang diartikan sebagai:

  1. A trip with visits to various places of interest for business, pleasure, or instruction.
  2. A group organized for such a trip or for a shorter sightseeing excursion.
  3. A brief trip to or through a place for the purpose of seeing it: a tour of the house.
  4. A journey to fulfill a round of engagements in several places: a pianist on a concert tour.
  5. A shift, as in a factory.
  6. A period of duty at a single place or job.
  7. Sports A series of professional tournaments, as in golf.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kata tour merupakan kegiatan spesifik dari pergi dan kembali dalam lingkup perjalanan wisata dengan berbagai tujuan seperti bersenang-senang, olahraga, bisnis, tugas dan lain-lain.

Dengan demikian dapat diartikan bahwa pengertian pariwisata adalah kegiatan perjalanan wisata yang dilakukan secara penuh mulai dari tempat tinggal menuju ke tempat tujuan wisata (destinasi) dan kembali lagi ke tempat asal (origin) yang dapat menghasilkan pengalaman total bagi pelaku kegiatan perjalanan wisata tersebut.

Kegiatan pariwisata dapat dilakukan baik secara terencana maupun tidak terencana yang pada intinya dapat menghasilkan pengalaman total bagi pelaku kegiatan pariwisata baik pengalaman baik ataupun buruk.

Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa kegiatan perjalanan wisata merupakan bagian dari kegiatan pariwisata, karena kegiatan pariwisata merupakan kegiatan keseluruhan atau total dari kegiatan perjalanan wisata itu sendiri.

Gambar berikut merupakan suatu model yang dapat memperlihatkan salah satu contoh kegiatan pariwisata dari tempat tinggal, menuju destinasi dan kembali lagi ke tempat asalnya.

Contoh Model Kegiatan Pariwisata

Pengertian Pariwisata
Sumber: Nurdin Hidayah (2021)

Dari gambar di atas, terlihat bahwa kegiatan pariwisata memperlihatkan beberapa komponen penting yang menjadikan kegiatan tersebut terjadi. Komponen-komponen tersebut adalah: tempat tinggal, perjalanan, pelaku perjalanan wisata, dan tempat tujuan wisata.

Dari gambar tersebut juga memperlihatkan bahwa pelaku kegiatan pariwisata memerlukan beberapa komponen yang dapat mendukung kegiatan pariwisata itu terjadi. Komponen-komponen tersebut yaitu:

Atraksi wisata atau daya tarik wisata

Atraksi wisata (tourist attractions) adalah segala sesuatu yang dapat menarik orang untuk berkunjung ke destinasi pariwisata untuk melakukan kegiatan wisata, baik aktif (terlibat) maupun pasif seperti: keadaan alam, budaya, warisan (heritage), sejarah, perhelatan (event), arsitektur, karya seni tradisional, tempat rekreasi, tempat hiburan, kuliner dan lain-lain.

Fasilitas & pelayanan pariwisata

Fasilitas dan pelayanan pariwisata atau biasanya disebut dengan amenitas pariwisata adalah segala sesuatu yang dapat memfasilitasi dan melayani kegiatan pariwisata baik yang dapat di indera (tangible) maupun tidak dapat di indera (intangible), contoh: transportasi, akomodasi, makan/minum, toilet, pramuwisata (guide), informasi, dan lain-lain.

Infrastruktur/prasarana pariwisata

Infrastruktur/prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya proses kegiatan perjalanan wisata dan kegiatan non-wisata. infrastruktur/prasarana ini biasanya dibagi menjadi dua yaitu (1) prasarana umum seperti: air bersih, listrik, penerangan, pengelolaan limbah, sistem telekomunikasi, dll. (2) Fasilitas umum seperti: fasilitas kesehatan, fasilitas ibadah, MCK, fasilitas rekreasi, dan lain-lain.

Pengertian Kepariwisataan (Tourism)

Kepariwisataan lebih tepat dipadankan dengan kata “Tourism” dalam bahasa Inggris. Kata “Tourism” mengacu pada suatu pengertian konseptual yang berkaitan dengan kata “Tour” yang mengandung akhiran “-ism”. Akhiran –ism sendiri dalam bahasa Inggris melekat pada suku kata asal yang mengacu pada suatu paham atau fenomena yang terkait dengan kata asal tersebut, seperti halnya dengan akhiran –ism pada kata-kata seperti “ideal” menjadi “idealism”, “capital” menjadi “capitalism”, atau kata “feudal” menjadi “feudalism” dan lain-lain. Oleh karena itu kepariwisataan merupakan segala fenomena yang berasal dari kegiatan perjalanan wisata (tour) dan pariwisata.

Dalam hal ini, saya mendefinisikan kepariwisataan sebagai segala sesuatu yang terkait dengan kegiatan pariwisata beserta dampaknya yang terjadi karena adanya kontak/interaksi antara pelaku perjalanan wisata dengan daya tarik wisata, sarana penunjang wisata, dan infrastruktur/prasarana yang disediakan oleh komunitas, swasta, dan pemerintah, dimulai dari saat meninggalkan tempat tinggal, pada saat di perjalanan, di tempat tujuan, sampai kembali lagi ke tempat tinggalnya.

Dari pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kepariwisataan adalah suatu fenomena yang terjadi karena diakibatkan oleh pergerakan manusia dari tempat tinggalnya untuk melakukan suatu kegiatan perjalanan wisata baik liburan atau bisnis sampai ia kembali ke tempat tinggalnya semula.

Fenomena tersebut membentuk suatu sistem yang kompleks yang di dalamnya terdapat komponen-komponen serta elemen-elemen yang saling terkait seperti tempat tinggal, tempat tujuan, perjalanan, sarana/prasarana, dll. Kompleksitas fenomena tersebut juga diakibatkan oleh sifat industri yang multi produsen dan konsumen, karena karakternya berbentuk multi pemangku kepentingan (multi stakeholders). Sistem yang kompleks tersebut biasanya disebut dengan sistem kepariwisataan (tourism system).

Baca Juga: Sistem Kepariwisataan (tourism system)

Oke, sampai disini dulu penjelasan mengenai pengertian wisata, pengertian pariwisata dan kepariwisataan yang dapat saya share. Tulisan ini juga dapat dibaca dalam buku saya yang berjudul Pemasaran Destinasi Pariwisata Berkelanjutan di Era Digital.

Wallahu A’lam Bishawab.

Referensi Pengertian Pariwisata, Wisata dan Kepariwisataan

Hidayah, Nurdin (2021). Pemasaran Destinasi Pariwisata Berkelanjutan di Era Digital: Targeting, Positioning, Branding, Selling, Marketing Mix, internet Marketing. Jakarta: Kreasi Cendekia Pustaka

McCabe, S. (2009). Who is a Tourist? Conceptual and Theoretical Developments. In J. Tribe (Ed.), Philosophical Issues in Tourism: Truth, Beauty and Virtue (hal. 25–42). Channel View: Clevedon, UK.

American Dictionary Heritage (2020). Tersedia di: https://www.ahdictionary.com/

 

 

12 Comments

  1. Referensi sangat bermanfaat bagi umum khususnya kami yang berkecimpun dibidang pariwisata.ilmu

  2. Jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi keindahan magis Jogja dengan paket wisata eksklusif kami yang dirancang khusus untuk menciptakan pengalaman yang tak terlupakan. Dengan harga yang terjangkau, kami mengajak Anda menikmati pesona budaya, sejarah, dan keindahan alam yang luar biasa di Jogja. Paket wisata kami menawarkan lebih dari sekadar perjalanan. Kami membawa Anda melintasi situs bersejarah seperti Candi Prambanan dan Candi Borobudur, mengungkapkan keindahan arsitektur dan cerita-cerita kuno yang memikat hati. Selain itu, nikmati seni dan budaya lokal melalui pertunjukan wayang kulit yang menghibur dan tradisi tari yang memukau.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.