Jika dilihat dari asal suku katanya, pengertian pemasaran kepariwisataan (tourism marketing) berasal dari dua suku kata yaitu pemasaran (marketing) dan kepariwisataan (tourism). Untuk mendapatkan pengertian yang utuh dari dua suku kata tersebut, mari kita uraikan terlebih dahulu pengertian satu persatu dari setiap suku katanya.
Pertama, apa yang disebut dengan pemasaran? Saya kira banyak sekali di dunia ini yang telah mendefinisikan apa yang disebut dengan pemasaran. Tetapi menurut saya pengertian yang sangat tepat adalah yang di ungkapkan oleh American Marketing Association (AMA) pada tahun 2007.
Jika saya terjemahkan, pengertian pemasaran menurut AMA (2007) tersebut adalah suatu aktivitas, baik aktivitas yang dilakukan oleh organisasi maupun oleh individu yang di operasikan melalui institusi atau lembaga baik yang berorientasi laba (pabrik, pedagang besar, ritel, konsultan dll.) maupun nirlaba (lembaga sosial, publik dll.) serta proses-proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan dan menukarkan segala penawaran yang memiliki nilai bagi pelanggan (pelanggan akhir maupun pelanggan bisnis), klien (pelanggan lembaga nirlaba), rekanan, dan dengan memberikan keuntungan serta tetap bertanggung-jawab terhadap masyarakat secara luas.
Kesimpulan dari pengertian di atas menurut saya bahwa pemasaran adalah suatu aktivitas organisasi atau individu, baik yang berorientasi laba maupun nirlaba dalam upaya menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan dan menukarkan segala penawaran yang memiliki nilai kepada pelanggan.
Istilah penawaran di sini sering diartikan sebagai produk, karena produk merupakan segala sesuatu yang bersifat luas yaitu dapat berupa sesuatu yang tangible maupun yang intangible, yang intinya adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, sehingga dari sisi produsen, produk disebut dengan istilah penawaran.
Sementara itu pengertian kepariwisataan seperti yang telah saya uraikan dalam artikel yang berjudul Pemasaran Pariwisata atau Pemasaran Destinasi?, adalah suatu gejala yang terjadi karena diakibatkan oleh pergerakan manusia dari tempat tinggalnya untuk melakukan suatu kegiatan wisata baik liburan atau bisnis sampai ia kembali ke tempat tinggalnya semula.
Gejala tersebut membentuk suatu sistem yang kompleks yang didalamnya terdapat komponen-komponen serta elemen-elemen yang saling terkait seperti tempat tinggal, tempat tujuan, perjalanan, sarana/prasarana, daya tarik wisata dll. Sistem tersebut biasa disebut dengan sistem kepariwisataan (tourism system).
Sekarang mari kita padukan pengertian pemasaran kepariwisataan menurut penjelasan per suku kata yang telah saya uraikan di atas. Pemasaran adalah suatu aktivitas organisasi atau individu, baik yang berorientasi laba maupun nirlaba dalam upaya menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan dan menukarkan segala penawaran yang memiliki nilai kepada pelanggan.
Dari pengertian tersebut terlihat bahwa hasil akhir dari pemasaran adalah untuk mendorong terciptanya proses tukar menukar yang bernilai baik bagi produsen maupun bagi konsumen (pelanggan).
Tukar menukar di sini, dari sisi produsen adalah produk dan dari sisi konsumen adalah balasan atau imbalan untuk mengkonsumsi produk tersebut. Sementara itu, kepariwisataan merupakan suatu gejala yang timbul dari segala aktivitas yang terkait dengan kegiatan pariwisata.
Dari uraian tersebut dapat saya simpulkan bahwa pemasaran kepariwisataan merupakan segala aktivitas produsen dalam mendorong proses tukar menukar segala gejala yang timbul dari kegiatan pariwisata.
Jadi yang menjadi alat tukar menukar dari sisi produsen adalah gejala, dan apakah ada yang membutuhkan sesuatu yang disebut dengan gejala? atau siapa yang menjadi konsumen dari produk yang namanya gejala itu? Saya kira yang membutuhkan suatu gejala adalah semua pihak yang ingin memahami atau belajar mengenai gejala tersebut saja, atau dengan kata lain peneliti, ilmuan, dosen, siwa/mahasiswa yang membutuhkannya.
Jadi pemasaran kepariwisataan adalah ilmu yang ada dalam tataran konsep yang masih bersifat abstrak yang secara praktis harus diturunkan terlebihdahulu menjadi ilmu yang bersifat praktis seperti pemasaran destinasi pariwisata, pemasaran usaha pariwisata, pemasaran perhotelan, pemasaran perjalanan dan lainnya yang pasti yang terkait dengan segala sesuatu mengenai kepariwisataan.
Nah bagaimana, bingung engga?, untuk itu saran saya, untuk memahami pemasaran kepariwisataan, lebih baik dipahami terlebih dahulu secara utuh mengenai pengertian kepariwisataan itu sendiri. (klik disini untuk melihat perbedaan antara wisata, pariwisata dan kepariwisataan).
Wallahu A’lam Bishawab.
4 Comments