Pariwisata merupakan salah satu industri yang mengalami pertumbuhan yang pesat di era modern ini. Banyak orang yang mencari pengalaman berwisata ke destinasi-destinasi yang memiliki keunikan atau keistimewaan tertentu. Untuk mengetahui mengenai keunikan dan keistemawaan dari suatu destinasi wisata, dapat kita pahami dari sudut pandang jenis-jenis pariwisata. Artikel ini berisi penjelasan paling lengkap mengenai jenis-jenis pariwisata yang dapat dilihat dari sudut pandang portfolio, minat wisatawan, aktivitas wisatawan, bentuk pariwisata dan jenis-jenis pariwisata lainnya.
Pengertian Jenis-Jenis Pariwisata dan Manfaatnya
Pengertian Jenis-jenis pariwisata adalah kategori atau tipe pariwisata yang dibedakan berdasarkan keunikan atau keistimewaan yang dimilikinya. Memahami jenis-jenis pariwisata dapat memberikan banyak manfaat, di antaranya:
- Membantu dalam mengembangkan industri pariwisata: Dengan memahami jenis-jenis pariwisata, kita dapat memahami keunikan setiap jenis pariwisata yang ada dan mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan wisatawan.
- Membantu dalam menentukan destinasi pariwisata: Memahami jenis-jenis pariwisata juga dapat membantu dalam menentukan destinasi pariwisata yang sesuai dengan minat dan kebutuhan wisatawan.
- Membantu dalam meningkatkan kualitas pelayanan pariwisata: Dengan memahami jenis-jenis pariwisata yang ada, kita dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada wisatawan sesuai dengan kebutuhan dan harapan mereka.
- Membantu dalam meningkatkan jumlah wisatawan: Dengan memahami jenis-jenis pariwisata yang ada, kita dapat meningkatkan jumlah wisatawan dengan menawarkan paket wisata yang sesuai dengan minat dan kebutuhan wisatawan.
- Membantu dalam meningkatkan pendapatan ekonomi: Industri pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan ekonomi yang penting bagi suatu negara. Dengan memahami jenis-jenis pariwisata yang ada, kita dapat meningkatkan pendapatan ekonomi dengan mengembangkan industri pariwisata di negara tersebut.
Terdapat beberapa pendekatan dalam mengelompokan jenis-jenis pariwisata, diantaranya yaitu berdasarkan portofolio produk, berdasarkan minat wisatawan dan berdasarkan aktivitas wisatawan. Berikut adalah penjabaran dari masing-masing jenis-jenis pariwisata tersebut.
Jenis-jenis Pariwisata Berdasarkan Portofolio Produk
Berdasarkan portofolio produk, jenis-jenis pariwisata dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu pariwisata alam (nature), pariwisata budaya (culture) dan pariwisata buatan manusia (manmade).
1. Pariwisata Alam (Nature Tourism)
Pariwisata alam adalah jenis pariwisata yang menawarkan pengalaman berwisata ke tempat-tempat yang memiliki keindahan alam yang menakjubkan, seperti pantai, gunung, danau, dan lain-lain. Pariwisata alam sangat cocok bagi mereka yang menyukai petualangan dan ingin merasakan keindahan alam yang sebenarnya.
Beberapa contoh destinasi pariwisata alam yang populer di Indonesia antara lain:
- Danau Toba: Danau Toba adalah danau vulkanik terbesar di Indonesia yang terletak di Sumatera Utara. Danau Toba merupakan objek wisata yang terkenal dengan keindahan alamnya yang eksotis.
- Pulau Bali: Pulau Bali adalah pulau yang terkenal dengan keindahan pantainya yang indah dan panorama alamnya yang menakjubkan. Pulau Bali merupakan salah satu destinasi pariwisata alam yang terkenal di Indonesia.
- Gunung Bromo: Gunung Bromo adalah salah satu gunung berapi yang terkenal di Indonesia. Gunung Bromo merupakan objek wisata alam yang populer karena keindahan pemandangan dari puncaknya yang menakjubkan.
- Danau Sentani: Danau Sentani adalah danau yang terletak di Papua. Danau Sentani merupakan objek wisata alam yang terkenal dengan keindahan alamnya yang eksotis dan keunikan suku-suku yang ada di sekitarnya.
2. Pariwisata Budaya (Culture Tourism)
Pariwisata budaya adalah jenis pariwisata yang menawarkan pengalaman berwisata ke tempat-tempat yang memiliki keunikan budaya yang menarik, seperti museum, tempat pertunjukan seni, dan tempat-tempat bersejarah. Pariwisata budaya sangat cocok bagi mereka yang ingin mengetahui lebih dalam tentang budaya suatu daerah atau negara.
Beberapa contoh destinasi pariwisata budaya yang populer di Indonesia antara lain:
- Candi Borobudur: Candi Borobudur adalah candi Budha terbesar di dunia yang terletak di Jawa Tengah. Candi Borobudur merupakan objek wisata budaya yang terkenal dengan keunikan arsitektur dan sejarahnya.
- Taman Mini Indonesia Indah: Taman Mini Indonesia Indah adalah taman hiburan yang terletak di Jakarta. Taman Mini Indonesia Indah merupakan objek wisata budaya yang terkenal dengan keunikan budaya dan adat istiadat dari seluruh provinsi di Indonesia.
- Museum Nasional: Museum Nasional adalah museum yang terletak di Jakarta. Museum Nasional merupakan objek wisata budaya yang terkenal
3. Pariwisata Buatan Manusia (Manmade Tourism)
Pariwisata buatan manusia adalah jenis pariwisata yang menawarkan pengalaman berwisata ke tempat-tempat yang menampilkan objek-objek yang dibuat atau dikembangkan oleh manusia, seperti taman hiburan atau tempat-tempat rekreasi. Beberapa contoh jenis pariwisata yang menampilkan objek-objek buatan manusia adalah
- Taman hiburan: Taman hiburan adalah tempat yang menyediakan berbagai macam permainan dan hiburan bagi pengunjung. Beberapa taman hiburan yang populer di Indonesia adalah Dufan di Jakarta, Trans Studio di Bandung, dan Bali Safari & Marine Park di Bali.
- Tempat rekreasi: Tempat rekreasi adalah tempat yang menyediakan fasilitas untuk berolahraga atau bersantai bagi pengunjung. Beberapa contoh tempat rekreasi yang populer di Indonesia adalah Taman Kelapa Gading di Jakarta dan Taman Dayu di Malang.
Jenis-jenis Pariwisata Berdasarkan Minat Wisatawan
Jenis-jenis pariwisata berdasarkan minat wisatawan adalah jenis pariwisata yang dikelompokkan berdasarkan minat atau kegiatan yang diminati oleh wisatawan. Berikut beberapa jenis pariwisata berdasarkan minat wisatawan menurut Hidayah (2021):
1. Wisata Petualangan (Adventure)
Wisata petualangan adalah jenis wisata dengan tujuan untuk mendapatkan pengalaman dengan cara bereksplorasi atau menjelajah, memerlukan keterampilan secara khusus, melibatkan perjalanan yang cukup berisiko serta melibatkan aktivitas secara fisik.
Contohnya rafting, panjat tebing, trekking, diving, dll.
2. Wisata Pertanian (Agritourism)
Wisata pertanian adalah jenis wisata yang melibatkan aktivitas dengan basis pertanian.
Contohnya melakukan aktivitas perkebunan atau pertanian, belajar melakukan pertanian, sekedar mengunjungi dan melihat-lihat perkebunan, dll.
3. Wisata Permainan dan Kasino (Casino Gaming)
Wisata permainan dan kasino adalah jenis wisata yang melibatkan aktivitas dengan basis permainan dan perjudian.
Contohnya bermain game-game kasino seperti poker, blackjack, roulette, dan slot mesin, menonton pertunjukan live music, pertunjukan komedi, atau acara lainnya.
4. Wisata Kapal Pesiar (Cruise)
Wisata kapal pesiar adalah jenis wisata yang melibatkan aktivitas dalam kapal pesiar dan selama perjalanan menggunakan kapal pesiar.
Contohnya menikmati pemandangan laut dari kapal, bersantai di kamar atau deck kapal, menikmati makanan dan minuman di restoran dan barlayar, mengikuti acara hiburan seperti pertunjukan live music, pertunjukan teater, atau pertunjukan tari, bermain di kolam renang atau pusat kebugaran yang ada di kapal, dan mengunjungi destinasi-destinasi wisata di sepanjang rute perjalanan kapal.
5. Wisata Warisan & Budaya (Culture & Heritage)
Wisata warisan & budaya adalah jenis wisata yang bertujuan untuk mengeksplor kebudayaan masa lalu seperti tempat, bangunan, artefak, sejarah dll.
Contohnya mengunjungi situs-situs bersejarah, mengunjungi museum atau galeri seni, menyaksikan pertunjukan budaya atau tarian tradisional, mencicipi makanan khas daerah, berbelanja di pasar tradisional atau toko-toko kecil yang menjual produk-produk lokal, dan bergabung dalam tur gua atau tur petualangan yang mengajak para turis menjelajahi kekayaan alam dan warisan budaya suatu tempat.
6. Wisata Gelap (Dark Tourism)
Wisata Gelap adalah jenis wisata yang bertujuan untuk mendapatkan pengalaman dari tempat-tempat yang mengalami masa-masa suram atau gelap seperti bencana alam atau peperangan.
Contohnya mengunjungi kamp-kamp pemusnahan, tempat-tempat kejadian bencana alam atau kejahatan, atau tempat-tempat yang terkait dengan kematian seperti kuburan atau lapangan pemakaman. Selain itu, banyak wisatawan juga tertarik untuk mengunjungi tempat-tempat yang terkait dengan kejahatan atau kekerasan seperti penjara atau tempat pelaksanaan hukuman mati.
7. Wisata Kuliner (Culinary Tourism)
Wisata kuliner adalah jenis wisata yang melibatkan aktivitas pencarian pengalaman melalui makanan dan minuman.
Contohnya mencoba makanan-makanan khas suatu tempat, mengunjungi pasar tradisional atau toko-toko kecil yang menjual makanan, mengikuti tur makanan atau tur kuliner yang memperkenalkan para turis dengan kekayaan kuliner suatu tempat, atau bahkan belajar memasak makanan khas daerah di sekolah masak. Selain itu, banyak wisatawan juga tertarik untuk mengunjungi restoran-restoran yang terkenal di suatu tempat, atau mencoba minuman-minuman khas seperti bir atau anggur.
8. Wisata Gastronomi (Gastronomy Tourism)
Wisata gastronomi adalah jenis wisata yang berfokus pada eksplorasi mengenai berbagai hal pengetahuan kekayaan kuliner dari suatu tempat, daerah atau negara.
Wisata gastronomi biasanya terdiri dari rangkaian aktivitas mencicipi berbagai makanan dan minuman khas suatu destinasi, mengunjungi tempat-tempat kuliner terkenal, serta memahami tradisi, budaya, dan sejarah kuliner dari suatu destinasi wisata. Wisatawan gastronomi mencari pengalaman yang unik dan autentik dalam menyelami budaya kuliner dari tempat yang mereka kunjungi.
Contohnya mengikuti kursus memasak di Italia bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Dalam kursus memasak tersebut, para wisatawan dapat belajar langsung dari chef lokal tentang cara memasak hidangan klasik Italia dengan menggunakan bahan-bahan segar dan tradisional.
9. Wisata Golf
Wisata Golf adalah jenis wisata yang melibatkan aktivitas yang berhubungan dengan permainan golf.
Contohnya bermain golf di lapangan-lapangan golf yang terkenal di suatu tempat, mengikuti turnamen golf atau kegiatan-kegiatan golf lainnya, atau belajar golf di sekolah golf. Selain itu, banyak wisatawan juga tertarik untuk mengunjungi toko-toko golf atau mencoba peralatan golf terbaru yang tersedia di tempat-tempat seperti itu.
10. Wisata Kesehatan dan Kebugaran (Health & Wellness Tourism)
Wisata kesehatan dan kebugaran adalah jenis wisata yang bertujuan untuk pemulihan kesehatan dan peningkatan kebugaran dengan aktivitas yang melibatkan fisik, psikis, atau spiritual.
Contohnya mengunjungi spa atau pusat kebugaran untuk melakukan kegiatan-kegiatan relaksasi seperti perawatan tubuh atau perawatan wajah, mengikuti kelas-kelas olahraga atau yoga, atau mengikuti terapi-terapi kesehatan seperti terapi air atau terapi makanan. Selain itu, banyak wisatawan juga tertarik untuk mengunjungi tempat-tempat yang menyediakan pengobatan-pengobatan alternatif seperti akupunktur atau reflexology.
11. Wisata Medis (Medical Tourism)
Wisata medis adalah jenis wisata yang bertujuan untuk mendapatkan perawatan medis atau berobat. Jenis wisata ini meliputi mengunjungi suatu tempat untuk menjalani perawatan medis atau pengobatan yang tidak tersedia di tempat asal seseorang, atau yang dianggap lebih baik atau lebih murah di tempat lain.
Contohnya melakukan perawatan medis, seperti pengobatan penyakit kronis, operasi plastik atau bedah estetika, atau pengobatan kecantikan. Selain itu, banyak tempat yang menyediakan layanan Medical Tourism juga menawarkan beragam kegiatan wisata lainnya yang bisa dinikmati oleh para turis, seperti mengunjungi tempat-tempat bersejarah atau menikmati keindahan alam di sekitar tempat tersebut.
12. Wisata Industri (Industrial Tourism)
Wisata industri adalah jenis wisata yang melibatkan aktivitas ke tempat-tempat yang memiliki keterampilan tertentu, baik dari masa lalu, sekarang atau masa depan.
Contohnya mengunjungi pabrik-pabrik atau tempat-tempat produksi untuk melihat bagaimana suatu produk dibuat, atau untuk mempelajari cara kerja suatu industri. Banyak orang tertarik untuk berwisata ke tempat-tempat seperti itu karena mereka ingin mempelajari lebih lanjut tentang proses produksi suatu produk, atau karena mereka tertarik dengan teknologi yang digunakan di industri tersebut.
13. Wisata Alam & Wisata Ramah Lingkungan atau Ekowisata (Nature-based & Ecotourism)
Jenis wisata yang melibatkan aktivitas yang berbasis alam dan memberikan manfaat yang berkelanjutan kepada penduduk setempat dalam hal ekonomi, sosial dan lingkungan alam.
Contohnya berjalan-jalan di taman nasional, bersepeda di hutan, atau menyelam di perairan yang terkenal dengan kekayaan kehidupan lautnya. Selain itu, banyak tempat yang menyediakan layanan ecotourism juga menawarkan kegiatan-kegiatan lain yang bisa dinikmati oleh para turis, seperti mengunjungi tempat-tempat bersejarah atau mengikuti tur gua.
14. Wisata Religi (Religious Tourism)
Wisata religi adalah jenis wisata yang bertujuan untuk aktivitas keagamaan seperti haji, umroh, ziarah, misionaris, atau keanggotaan agama tertentu.
Contohnya mengunjungi tempat-tempat yang terkenal karena keagamaannya, seperti masjid, gereja, atau kuil, atau mengikuti perayaan-perayaan agama tertentu. Banyak orang yang tertarik untuk berwisata ke tempat-tempat seperti itu karena mereka ingin mengikuti perayaan-perayaan agama yang diadakan di tempat tersebut, atau karena mereka ingin belajar lebih lanjut tentang agama yang ada di tempat tersebut.
15. Wisata Belanja (Shopping Tourism)
Wisata belanja adalah jenis wisata yang bertujuan untuk berbelanja dengan cara mencari dan membeli barang atau jasa yang biasa disediakan oleh tempat-tempat rekreasi, ritel, cinderamata, mall dll.
Contohnya berbelanja di toko-toko atau pasar-pasar yang terkenal di suatu tempat, atau mengunjungi tempat-tempat yang terkenal dengan produk-produk yang dijualnya, seperti pusat perbelanjaan atau mal. Banyak orang yang tertarik untuk berwisata ke tempat-tempat seperti itu karena mereka ingin menemukan produk-produk yang tidak tersedia di tempat asal mereka, atau karena mereka ingin mencari barang-barang dengan harga yang lebih murah daripada di tempat asal mereka.
16. Wisata Olahraga (Sports Tourism)
Wisata olahraga adalah jenis wisata yang melibatkan aktivitas olahraga baik pasif maupun aktif dan baik secara kompetitif ataupun tidak.
Contohnya menonton pertandingan olahraga yang diadakan di suatu tempat, atau bermain olahraga di tempat-tempat yang terkenal dengan olahraga tertentu. Banyak orang yang tertarik untuk berwisata ke tempat-tempat seperti itu karena mereka ingin menonton pertandingan olahraga yang terkenal di tempat tersebut, atau karena mereka ingin ikut serta dalam kegiatan olahraga yang diselenggarakan di tempat tersebut.
17. Wisata Sukarelawan (Voluntourism)
Wisata sukarelawan adalah jenis wisata yang bertujuan untuk berpartisipasi dalam pekerjaan secara sukarela dan biasanya untuk amal.
Contohnya berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sukarela di suatu tempat, seperti membantu di panti asuhan atau di tempat-tempat pelayanan kesehatan, atau bahkan membantu dalam kegiatan-kegiatan konservasi lingkungan. Banyak orang yang tertarik untuk berwisata ke tempat-tempat seperti itu karena mereka ingin membantu masyarakat setempat atau lingkungan sekitar, atau karena mereka ingin belajar lebih lanjut tentang budaya suatu tempat.
18. Wisata Anggur (Wine Tourism)
Wisata anggur adalah jenis wisata yang melibatkan aktivitas yang berhubungan dengan anggur seperti berkunjung ke kebun atau perkebunan anggur, festival anggur/wine, mencicipi anggur/wine, membeli anggur/wine, dll.
Contohnya mengunjungi kebun-kebun anggur, mencicipi anggur-anggur yang ditawarkan di tempat tersebut, atau bahkan belajar membuat anggur sendiri di sekolah anggur. Selain itu, banyak tempat yang menyediakan layanan Wine Tourism juga menawarkan kegiatan-kegiatan lain yang bisa dinikmati oleh para turis, seperti mengunjungi tempat-tempat bersejarah atau menikmati pemandangan yang indah di sekitar tempat tersebut.
19. Wisata Halal (Halal Tourism)
Wisata halal adalah jenis wisata yang memungkinkan pelaku wisatanya untuk tidak melanggar syariat agama Islam. Oleh karena itu, destinasi pariwisata harus menyediakan fasilitas kepada para pengunjungnya agar tidak melanggar syariat Islam.
Contohnya mengunjungi tempat-tempat yang memenuhi syarat-syarat kehalalan menurut agama Islam, atau menyediakan fasilitas-fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan para wisatawan muslim. Banyak orang muslim yang tertarik untuk berwisata ke tempat-tempat seperti itu karena mereka ingin merasa nyaman dan sesuai dengan ajaran agama mereka saat bepergian, atau karena mereka ingin menemukan tempat-tempat yang sesuai dengan prinsip-prinsip kehalalan dalam agama Islam.
20. Wisata Perdesaan (Rural Tourism)
Wisata perdesaan adalah jenis wisata yang dilakukan di wilayah perdesaan, baik itu dalam satu wilayah desa atau lebih.
Contohnya berjalan-jalan di pekarangan atau kebun-kebun di desa, mencicipi makanan-makanan khas yang dijual di desa, atau bahkan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan sehari-hari masyarakat desa.
21. Wisata Nomad (Nomadic Tourism)
Wisata nomad adalah jenis wisata yang dilakukan secara nomaden (berpindah-pindah). Perjalanan wisata dilakukan untuk berinteraksi dengan masyarakat nomaden atau untuk menikmati pengalaman menjadi orang yang berbudaya nomaden seperti masyarakat Mongolia.
Contohnya mengunjungi tempat-tempat yang terkenal dengan budaya nomaden, mencicipi makanan-makanan khas yang dibuat oleh para nomaden, atau bahkan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan nomaden seperti berpindah tempat tinggal, berkemah atau bertani.
22. Wisata Pendidikan (Edutourism)
Wisata pendidikan adalah jenis wisata yang tujuan utama atau sekundernya untuk mencari pengalaman dengan belajar di suatu destinasi pariwisata.
Contohnya mengunjungi museum atau galeri, mengikuti tur-tur yang diadakan oleh ahli dalam suatu bidang keilmuan, atau bahkan mengikuti kelas-kelas yang diselenggarakan oleh tempat tersebut
23. Wisata Maya (Virtual/Remote Tourism)
Wisata maya adalah jenis wisata yang menawarkan pengalaman berupa simulasi dari atribut destinasi pariwisata secara daring (online). Jenis wisata ini biasanya memerlukan teknologi pariwisata 4.0 contohnya seperti aktivitas wisata yang dilakukan dalam metaverse.
Contoh lainnya yaitu mengunjungi tempat-tempat di dunia maya, mengikuti tur virtual melalui video conferencing, atau bahkan bermain game yang mengajak para pemain mengunjungi tempat-tempat di dunia nyata. Selain itu, banyak tempat yang menyediakan layanan Virtual/Remote Tourism juga menawarkan kegiatan-kegiatan lain yang bisa dinikmati oleh para turis, seperti menonton film atau mengikuti webinar yang mengajak para peserta mengunjungi tempat-tempat tertentu.
24 Wisata MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions)
Wisata MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions) adalah jenis pariwisata yang berkaitan dengan perjalanan untuk tujuan bisnis atau konferensi. Wisatawan berkumpul untuk menghadiri pertemuan bisnis, seminar, atau acara pameran, seringkali disertai dengan insentif dan kegiatan sosial.
Contoh yang paling umum dari wisata MICE adalah konferensi bisnis. Perusahaan atau organisasi menyelenggarakan pertemuan besar yang melibatkan karyawan, pelanggan, atau mitra bisnis dari berbagai daerah atau negara. Konferensi ini biasanya berlangsung selama beberapa hari dan mencakup presentasi, diskusi, sesi workshop, dan kegiatan networking.
Jenis-jenis Pariwisata Berdasarkan Aktivitas Wisatawan
Berdasarkan aktivitas yang dilakukan oleh wisatawan, jenis-jenis pariwisata dapat dibagi menjadi dua macam yaitu pariwisata aktif dan pariwisata pasif.
1. Pariwisata Aktif
Pariwisata aktif adalah jenis pariwisata yang memacu keterlibatan wisatawan untuk aktif, sehingga wisatawan lebih cenderung bergerak atau banyak melakukan gerakan.
Contohnya hiking atau berjalan-jalan di alam terbuka, bersepeda di jalur-jalur yang disediakan, memanfaatkan fasilitas olahraga yang tersedia, seperti lapangan tenis atau lapangan golf, berkayak atau rafting di sungai atau danau, mengikuti kegiatan-kegiatan ekstrem seperti bungee jumping atau paralayang, bermain olahraga air seperti snorkeling atau diving, mencoba olahraga-olahraga lokal yang tidak dikenal di tempat asal, seperti memanah atau mengendarai kuda.
2. Pariwisata Pasif
Pariwisata pasif adalah kebalikan dari pariwisata aktif, yaitu jenis pariwisata yang tidak memerlukan aktifitas fisik dan gerakan yang berlebih atau lebih bersifat santai. Dalam tipe ini wisatawan cenderung lebih mengedepankan sisi afektif (perasaan), kognitif (pengetahuan), dan sikap.
Contohnya menonton pertunjukan atau konser musik, mengunjungi museum atau galeri seni, menikmati pemandangan yang indah dari ketinggian, seperti menaiki menara atau menyusuri jalur pejalan kaki di atas bukit, mengunjungi tempat-tempat bersejarah atau mengikuti tur-tur yang mengajak para turis belajar lebih lanjut tentang sejarah suatu tempat, menikmati makanan-makanan khas di restoran atau cafe yang terkenal, berbelanja di pasar-pasar atau toko-toko yang terkenal di suatu tempat, mengikuti kegiatan-kegiatan relaksasi seperti massage atau spa.
Jenis-jenis Pariwisata Berdasarkan Bentuknya
Menurut United Nation World Tourism Organization (UNWTO), jenis-jenis pariwisata dapat dibagi berdasarkan bentuk kegiatannya yaitu pariwisata domestik (domestic tourism), pariwisata inbound (inbound tourism), dan pariwisata outbound (outbound tourism).
1. Domestic Tourism
Domestic tourism adalah jenis pariwisata yang melibatkan wisatawan yang berasal dari negara yang sama dengan tempat tujuan wisata. Domestic tourism biasanya terjadi di dalam negeri dan mencakup wisatawan yang mengunjungi tempat-tempat wisata di wilayah yang sama dengan tempat tinggalnya.
Domestic tourism merupakan sumber pendapatan yang penting bagi banyak negara, karena meningkatkan perekonomian lokal dan menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat. Domestic tourism juga merupakan salah satu cara untuk mengenalkan budaya dan kekayaan alam suatu negara kepada warganya sendiri.
2. Inbound Tourism
Inbound tourism adalah jenis pariwisata yang melibatkan wisatawan yang datang ke suatu negara dari negara lain. Inbound tourism merupakan sumber pendapatan yang penting bagi banyak negara, karena meningkatkan perekonomian dan menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
Inbound tourism juga merupakan salah satu cara untuk mengenalkan budaya dan kekayaan alam suatu negara kepada wisatawan dari negara lain. Negara-negara yang memiliki industri pariwisata yang kuat biasanya memiliki tingkat inbound tourism yang tinggi, karena mampu menarik wisatawan dari negara lain untuk berkunjung dan menikmati keindahan dan keunikan tempat tersebut.
3. Outbound Tourism
Outbound tourism adalah jenis pariwisata yang melibatkan wisatawan yang berangkat dari suatu negara untuk berkunjung ke negara lain. Outbound tourism merupakan salah satu cara bagi masyarakat suatu negara untuk mengenal budaya dan kekayaan alam negara lain, serta mengalami pengalaman wisata yang berbeda dari yang mereka dapatkan di negara asal.
Jenis-jenis Pariwisata Lainnya
Dari berbagai jenis pariwisata di atas, terdapat juga beberapa jenis pariwisata lainnya yang ada di dunia. Berikut adalah beberapa contoh jenis-jenis pariwisata yang mulai menjadi trend dan ada juga yang sudah lama tetapi memang sangat niche atau special interest:
1. Meta Tourism
Meta tourism adalah suatu konsep yang menjelaskan bagaimana orang-orang menggunakan teknologi digital untuk mengatur dan mempromosikan perjalanan wisata mereka sendiri, atau “membuat” perjalanan wisata mereka sendiri dengan menggunakan informasi dan sumber-sumber yang tersedia di internet.
Meta tourism dapat mencakup berbagai aktivitas seperti mengatur pemesanan hotel dan tiket pesawat, mencari informasi tentang tempat-tempat yang akan dikunjungi, dan membagikan pengalaman perjalanan melalui media sosial atau blog. Metatourism juga dapat merujuk pada pengalaman berpergian yang diatur dan dipromosikan oleh individu atau kelompok, bukan oleh perusahaan perjalanan atau agen perjalanan.
Berikut beberapa contoh dari meta tourism:
- Mengatur perjalanan ke luar negeri dengan mencari informasi tentang penerbangan, hotel, dan aktivitas yang akan dilakukan di internet, kemudian membooking semuanya sendiri.
- Membuat blog atau akun media sosial yang berisi tulisan atau foto-foto tentang pengalaman perjalanan, dan menggunakannya untuk mempromosikan perjalanan ke tempat-tempat baru.
- Mencari dan mengikuti kelompok perjalanan yang terdiri dari orang-orang yang memiliki minat yang sama, misalnya kelompok trekking atau fotografi, dan mengatur perjalanan bersama-sama.
- Menggunakan aplikasi atau situs web untuk mencari penginapan yang disewakan oleh individu, seperti Airbnb, dan mengatur perjalanan ke tempat-tempat tersebut.
- Mencari dan mengikuti acara atau festival di seluruh dunia, dan mengatur perjalanan untuk menghadirinya.
2. Pink Tourism
Pink tourism adalah jenis pariwisata yang digunakan untuk menggambarkan perjalanan yang dilakukan oleh komunitas LGBTQ+ (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, dan Queer). Pink tourism dapat meliputi perjalanan ke tempat-tempat yang menargetkan atau terbuka terhadap komunitas LGBTQ+, seperti destinasi pariwisata yang ramah terhadap gaya hidup LGBTQ+ atau acara-acara seperti parades Pride. Pink tourism juga dapat merujuk pada perjalanan yang diatur khusus untuk komunitas LGBTQ+, seperti paket wisata yang disesuaikan untuk pasangan sesama jenis atau kelompok-kelompok yang terdiri dari orang-orang LGBTQ+.
3. Green Tourism
Green tourism, atau pariwisata hijau, adalah suatu konsep yang menekankan pada praktik-praktik yang ramah lingkungan dan mempromosikan konservasi alam serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di daerah tujuan pariwisata.
Green tourism dapat meliputi berbagai aktivitas seperti mengunjungi taman nasional atau konservasi alam, menginap di penginapan yang ramah lingkungan, atau mengikuti aktivitas-aktivitas alam yang ramah lingkungan seperti trekking atau rafting.
Green tourism juga dapat merujuk pada perusahaan-perusahaan perjalanan yang fokus pada menyediakan paket-paket wisata yang ramah lingkungan dan mendukung konservasi alam serta pertumbuhan ekonomi lokal di daerah tujuan pariwisata.
4. Black Tourism
Black tourism adalah jenis pariwisata yang digunakan untuk menggambarkan perjalanan yang dilakukan oleh orang-orang kulit hitam atau dari komunitas Afrika-Amerika.
Black tourism dapat meliputi perjalanan ke tempat-tempat yang berhubungan dengan sejarah dan budaya kulit hitam, seperti situs-situs sejarah perbudakan atau tempat-tempat yang terkait dengan perjuangan hak-hak sipil.
Black tourism juga dapat merujuk pada perjalanan yang diatur khusus untuk orang-orang kulit hitam atau komunitas Afrika-Amerika, seperti paket wisata yang disesuaikan dengan kebutuhan dan minat komunitas tersebut.
5. Blue Tourism
Blue tourism adalah jenis pariwisata yang digunakan untuk menggambarkan perjalanan yang berhubungan dengan laut atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan di atau di sekitar air.
Blue tourism dapat meliputi berbagai aktivitas seperti snorkeling, diving, atau menyelam, mengunjungi pantai-pantai atau taman laut, atau menginap di penginapan di tepi pantai.
Blue tourism juga dapat merujuk pada perusahaan-perusahaan perjalanan yang fokus pada menyediakan paket-paket wisata yang berhubungan dengan laut atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan di atau di sekitar air.
6. Red Tourism
Red tourism adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perjalanan yang berhubungan dengan sejarah dan budaya Partai Komunis Tiongkok atau Revolusi Kemerdekaan Tiongkok.
Red tourism dapat meliputi perjalanan ke tempat-tempat sejarah yang terkait dengan Partai Komunis Tiongkok atau Revolusi Kemerdekaan Tiongkok, seperti museum sejarah atau situs-situs bersejarah, atau mengikuti tur-tur yang memperkenalkan sejarah dan budaya tersebut.
Red tourism juga dapat merujuk pada perusahaan-perusahaan perjalanan yang fokus pada menyediakan paket-paket wisata yang berhubungan dengan sejarah dan budaya Partai Komunis Tiongkok atau Revolusi Kemerdekaan Tiongkok.
7. Content Tourism
Content tourism merupakan bentuk pariwisata budaya yang berfokus pada cerita dan narasi. Inti dari content tourism adalah untuk mengajak wisatawan untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses perjalanan wisata, membentuk ikatan emosional dengan destinasi wisata, dan memahami signifikansi budaya dan sejarah dari tempat yang dikunjungi.
Kesimpulannya Content tourism adalah pendekatan dalam industri pariwisata yang berfokus pada pemanfaatan cerita, narasi, dan konten-konten menarik untuk memperkaya pengalaman wisatawan, memahami konteks budaya dan sejarah dari suatu destinasi wisata, dan merangsang minat wisatawan untuk berkunjung ke destinasi tersebut.
Content tourism bertujuan untuk menciptakan keterlibatan emosional dan hubungan yang lebih dalam antara wisatawan dengan destinasi wisata yang mereka kunjungi.
Wallahualam bish-shawab.
Referensi Jenis-Jenis Pariwisata
Hidayah, Nurdin (2021). Pemasaran Destinasi Pariwisata Berkelanjutan di Era Digital: Targeting, Positioning, Branding, Selling, Marketing Mix, Internet Marketing. Jakarta: Kreasi Cendekia Pustaka