Wisata Ramah Lingkungan: Difinisi, Pengertian, Prinsip & Jenis

Wisata Ramah Lingkungan: Difinisi, Pengertian, Prinsip & Jenis

Pada era modern ini, kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat. Salah satu sektor yang terus bergerak menuju keberlanjutan adalah industri pariwisata. Wisata ramah lingkungan, juga dikenal sebagai wisata bertanggung jawab, ecotourism atau sustainable tourism, telah menjadi tren yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Wisata ramah lingkungan tidak hanya menyediakan pengalaman wisata yang unik dan menarik, tetapi juga berusaha untuk melindungi dan melestarikan alam serta budaya lokal.

Definisi Wisata Ramah Lingkungan Menurut Para Ahli

Definisi atau pengertian wisata ramah lingkungan menurut para ahli dapat bervariasi, tetapi pada dasarnya mengacu pada bentuk pariwisata yang bertujuan untuk melestarikan alam dan budaya lokal, serta mencapai keberlanjutan jangka panjang. Berikut adalah beberapa definisi wisata ramah lingkungan dari para ahli:

  1. Menurut International Ecotourism Society (Masyarakat Ekowisata Internasional): “wisata ramah lingkungan biasa disebut dengan ekowisata adalah perjalanan bertanggung jawab ke daerah-daerah alam yang mempertahankan lingkungan alam dan meningkatkan kesejahteraan penduduk setempat.”
  2. Menurut Global Sustainable Tourism Council (Dewan Pariwisata Berkelanjutan Global): “Wisata ramah lingkungan menciptakan pengalaman positif baik bagi pengunjung maupun tuan rumah, melalui interaksi yang mendalam dengan alam, budaya, dan komunitas lokal. Hal ini dilakukan dengan cara yang menjaga integritas ekologis, mendukung konservasi alam, dan memberikan manfaat ekonomi yang jangka panjang kepada masyarakat setempat.”
  3. Menurut UNWTO (World Tourism Organization) dan UNEP (Program Lingkungan PBB): “Wisata ramah lingkungan adalah bentuk pariwisata yang menghormati baik budaya maupun lingkungan, menempatkan penduduk setempat di pusat perhatian dan memberdayakan mereka secara ekonomi.”
  4. Menurut Nurdin Hidayah (2021) dalam bukunya yang berjudul Pemasaran Destinasi Pariwisata Berkelanjutan di Era Digital: “wisata ramah lingkungan atau disebut dengan ekowisata adalah jenis wisata yang melibatkan aktivitas yang berbasis alam dan memberikan manfaat yang berkelanjutan kepada penduduk setempat dalam hal ekonomi, sosial dan lingkungan alam.”
  5. Menurut Fennell (2014): “wisata ramah lingkungan biasa disebut dengan ekowisata adalah jenis wisata yang berbasis lingkungan alam (nature-based tourism) yang sangat fokus terhadap pembelajaran, keberlanjutan (konservasi dan partisipasi/keuntungan masyarakat setempat) melalui perencanaan, pengembangan dan pengelolaan yang beretika,
  6. Megan Epler Wood (2002): “wisata ramah lingkungan adalah pariwisata yang berfokus pada praktik pengelolaan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, menjaga keanekaragaman hayati, melibatkan dan memberdayakan masyarakat setempat, serta menghasilkan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi destinasi dan penduduknya.”

Pengertian atau definisi di atas menggarisbawahi pentingnya menjaga kelestarian alam, meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, mendukung kesejahteraan ekonomi dan sosial komunitas lokal, serta memberikan pendidikan dan partisipasi aktif kepada pengunjung. Wisata ramah lingkungan juga berfokus pada pembangunan pariwisata yang berkelanjutan secara jangka panjang.

Prinsip-prinsip 

Wisata ramah lingkungan bertujuan untuk menciptakan dampak positif pada lingkungan dan komunitas setempat. Berikut ini adalah beberapa prinsip utama dari wisata ramah lingkungan:

  1. Konservasi Alam: Wisata ramah lingkungan berfokus pada pelestarian keanekaragaman hayati, perlindungan ekosistem alami, dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Destinasi wisata yang menjalankan prinsip ini sering kali melindungi hutan, terumbu karang, dan habitat alam lainnya.
  2. Keadilan Sosial: Wisata ramah lingkungan berusaha menciptakan manfaat ekonomi yang adil bagi masyarakat setempat, serta menghormati dan mendukung kehidupan budaya dan tradisi lokal. Partisipasi dan pemberdayaan komunitas setempat menjadi prinsip penting dalam wisata ini.
  3. Pendidikan dan Kesadaran: Jenis wisata ini memiliki peran penting dalam memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran lingkungan kepada pengunjung. Melalui pendidikan dan pengalaman langsung, wisatawan dapat memahami pentingnya pelestarian lingkungan dan berkontribusi pada perlindungan alam.
  4. Manajemen Lingkungan yang Bertanggung Jawab: Destinasi wisata ramah lingkungan memiliki rencana pengelolaan lingkungan yang jelas. Prinsip-prinsip pengelolaan ini mencakup penggunaan sumber daya yang bijaksana, pengurangan limbah, konservasi energi, dan penegakan aturan yang ketat untuk memastikan praktik ramah lingkungan.

Jenis wisata ini dapat memberikan manfaat yang luas bagi semua pihak yang terlibat (pemangku kepentingan pariwisata). Dalam jangka panjang, wisata ini dapat mendorong pembangunan berkelanjutan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal, dan meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya pelestarian lingkungan.

Jenis-jenis Wisata Ramah Lingkungan

Ada beberapa jenis wisata ramah lingkungan yang dapat diidentifikasi dalam konteks pariwisata berkelanjutan. Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis wisata ramah lingkungan yang umum:

  1. Ekowisata (Ecotourism): Ekowisata mengacu pada wisata yang berfokus pada pengalaman alam yang alami dan konservasi lingkungan. Wisatawan yang terlibat dalam ekowisata sering kali mengunjungi area yang kaya akan keanekaragaman hayati seperti taman nasional, hutan, dan terumbu karang. Ekowisata berusaha untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang lingkungan, serta memberikan manfaat bagi pelestarian alam dan penduduk setempat.
  2. Wisata Agrowisata (Agrotourism): Wisata agrowisata melibatkan kunjungan ke pertanian, perkebunan, dan kebun-kebun lainnya yang berfokus pada pertanian organik, prinsip berkelanjutan, dan kehidupan pedesaan. Wisatawan dapat belajar tentang budidaya tanaman, memetik buah, atau berpartisipasi dalam kegiatan pertanian tradisional. Agrowisata memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk mendapatkan pengalaman langsung dengan alam, mengenal produk lokal, dan memahami pentingnya pertanian berkelanjutan.
  3. Wisata Budaya (Cultural Tourism): Wisata budaya melibatkan eksplorasi dan pengalaman budaya dan warisan lokal. Wisatawan dapat mengunjungi situs sejarah, museum, desa tradisional, atau menghadiri festival dan upacara adat. Wisata budaya membantu melestarikan warisan budaya, mempromosikan penghargaan terhadap tradisi dan kehidupan masyarakat lokal, serta menciptakan manfaat ekonomi bagi komunitas setempat.
  4. Wisata Laut dan Pesisir (Coastal and Marine Tourism): Wisata laut dan pesisir mencakup aktivitas yang berhubungan dengan ekosistem laut seperti snorkeling, menyelam, surfing, dan observasi satwa laut. Jenis wisata ini menekankan perlindungan terumbu karang, keanekaragaman hayati laut, dan keberlanjutan pesisir. Selain itu, wisatawan juga dapat mempelajari tentang konservasi laut, partisipasi dalam kegiatan pemulihan ekosistem, dan memahami pentingnya menjaga kelestarian lingkungan pesisir.
  5. Wisata Hutan (Forest Tourism): Wisata hutan melibatkan kunjungan ke hutan dan cagar alam dengan fokus pada konservasi hutan, pelestarian flora dan fauna, serta pendidikan lingkungan. Wisatawan dapat melakukan hiking, berkeliling di jalur alam, atau mengamati satwa liar. Wisata hutan juga dapat mempromosikan kesadaran tentang deforestasi, pentingnya hutan sebagai habitat alami, dan peran penting hutan dalam mengatasi perubahan iklim.
  6. Wisata Permaculture: Wisata permaculture menggabungkan wisata dengan prinsip-prinsip permaculture, yaitu desain dan pengelolaan sistem yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Ini bisa melibatkan kunjungan ke pertanian atau kebun permaculture, pelatihan permaculture, atau partisipasi dalam kegiatan praktis yang berhubungan dengan permaculture.
  7. Wisata Pedesaan: Wisata pedesaan menawarkan pengalaman mendalam dalam kehidupan masyarakat pedesaan. Ini dapat mencakup menginap di penginapan keluarga, berpartisipasi dalam kegiatan pertanian, mempelajari kebudayaan lokal, atau terlibat dalam proyek pengembangan masyarakat pedesaan.
  8. Wisata Satwa Liar: Wisata satwa liar mencakup kegiatan seperti safari, observasi satwa, atau pengamatan burung. Tujuan dari wisata ini adalah untuk melindungi dan melestarikan satwa liar serta habitatnya, sambil memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk mengalami keindahan alam.
  9. Wisata Pegunungan: Wisata pegunungan fokus pada pengunjung yang menjelajahi pegunungan dan menghargai keindahan alam yang ada di sana. Aktivitas seperti hiking, trekking, panjat tebing, atau menyaksikan pemandangan alpine merupakan bagian dari wisata ini.
  10. Wisata Pulau: Wisata pulau melibatkan pengunjung dalam menjelajahi pulau-pulau yang unik dan kaya akan kehidupan laut dan alam tropis. Aktivitas seperti snorkeling, menyelam, berenang, atau menjelajahi pantai dapat menjadi bagian dari wisata ini.
  11. Wisata Pemanfaatan Energi Terbarukan: Wisata ini melibatkan kunjungan ke fasilitas yang menggunakan energi terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga surya, turbin angin, atau pembangkit listrik tenaga air. Wisatawan dapat mempelajari tentang praktik berkelanjutan dalam pemanfaatan energi dan dampaknya terhadap lingkungan.
  12. Wisata Ekologi Perkotaan: Wisata ekologi perkotaan fokus pada menjelajahi alam liar atau taman kota, taman hijau, dan jalur sepeda di dalam kota. Tujuan dari wisata ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya ruang hijau di tengah perkotaan dan mempromosikan hubungan yang sehat antara manusia dan alam.
  13. Wisata Penelitian dan Pendidikan: Wisata ini memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk terlibat dalam kegiatan penelitian atau pendidikan lingkungan. Mereka dapat bergabung dengan ekspedisi ilmiah atau program pendidikan di laboratorium alam, pusat penelitian, atau stasiun penelitian.
  14. Wisata Teknologi Hijau: Wisata teknologi hijau fokus pada pengunjung yang ingin mempelajari dan mengalami inovasi teknologi berkelanjutan. Wisatawan dapat mengunjungi pusat riset energi terbarukan, pabrik daur ulang, atau proyek teknologi hijau lainnya untuk mendapatkan wawasan tentang solusi berkelanjutan dalam industri.
  15. Wisata Transportasi Berkelanjutan: Wisata ini melibatkan penggunaan transportasi yang ramah lingkungan, seperti wisata bersepeda, wisata naik kereta api, atau wisata menggunakan kendaraan listrik. Tujuannya adalah untuk mempromosikan alternatif transportasi yang berkelanjutan dan mengurangi dampak negatif dari transportasi konvensional.

Setiap jenis wisata ramah lingkungan ini menawarkan pengalaman unik yang menggabungkan keindahan alam, konservasi lingkungan, dan pendidikan. Pilihan tergantung pada minat dan preferensi individu serta ketersediaan di setiap destinasi.

Namun perlu dicatat bahwa jenis-jenis wisata ini saling terkait dan dapat tumpang tindih. Banyak destinasi wisata yang menawarkan kombinasi berbagai jenis wisata ramah lingkungan yang dijelaskan di atas.

Sebagai wisatawan, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mendukung kegiatan wisata ini. Pilihlah destinasi yang memiliki sertifikasi atau pengakuan sebagai destinasi ramah lingkungan. Berperilakulah secara bertanggung jawab saat berwisata, menghormati alam dan budaya lokal, serta mengurangi jejak lingkungan dengan memilih transportasi yang berkelanjutan dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Dengan dukungan dan partisipasi dari semua pihak, wisata ramah lingkungan dapat terus berkembang dan menjadi norma dalam industri pariwisata. Mari bersama-sama membangun kesadaran dan tanggung jawab bersama untuk melindungi dan melestarikan alam kita demi generasi yang akan datang.

Referensi

Fennell, D. A. (2014). Ecotourism. Routledge.

Hidayah, Nurdin (2021). Pemasaran Destinasi Pariwisata Berkelanjutan di Era Digital: Targeting, Positioning, Branding, Selling, Marketing Mix, Internet Marketing. Jakarta: Kreasi Cendekia Pustaka

Wood, M. E. (2002). Ecotourism. CenOrt Belgrade, Serbia.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.