Halo teman-teman sekalian, kali ini saya mau berbagi mengenai cara-cara atau langkah-langkah membuat website agar bisa tampil di halaman depan search engine secara organik atau lebih dikenal dengan teknik Search Engine Optimization (SEO).
Tulisan ini lumayan panjang yang intinya adalah membahas konsep dan langkah-langkah teknik SEO sebagai berikut:
- Definisi Search Engine Optimization (SEO);
- Perbedaan SEO dan SEM dalam Internet Marketing;
- Keahlian yang Harus Dimiliki Dalam Teknik SEO;
- Langkah-Langkah Lengkap SEO: Riset Kata Kunci, Riset Pesaing, On-Page Optimization, Off-Page Optimization, Technical Optimization, Mengukur dan Menganalisis Performa SEO.
Definisi Search Engine Optimization (SEO)
Search engine optimization adalah usaha untuk menampilkan website di halaman dan rangking pertama dalam search engine secara organik atau gratisan. SEO sangat penting dan sangat bermanfaat bagi bisnis karena selain gratisan, kalau teknik ini berhasil dilakukan alias bisa tampil dihalaman pertama dan teratas di search engine, maka akan berdampak terhadap peningkatan trafik, karena para pengguna search engine atau users rata-rata meng-klik website yang ada di halaman pertama dan teratas di search engine.
Nah kalau trafik meningkat maka akan memberikan peluang terhadap konversi atau penjualan, terus kalau penjualan meningkat maka return on investment (ROI) jadi sangat tinggi karena investasi dari SEO kan gratisan alias nol rupiah.
Untuk memahami SEO, sebenarnya kita harus memahami crawler system atau algoritma dari search engine yang akan kita gunakan sebagai channel search marketing kita. Dan berita buruknya adalah search engine selalu meng-update algoritma dan sistemnya untuk meminimalkan kecurangan-kecurangan dari para pelaku SEO.
Jadi kita harus selalu up to date terhadap perubahan-perubahan itu, karena bisa saja teknik SEO yang kita lakukan sekarang belum tentu akan berhasil dimasa yang akan datang.
Perbedaan Search Engine Optimization (SEO) VS Search Engine Marketing (SEM)
Search Engine Optimization adalah salah satu cara atau taktik dari Internet Marketing. Sementara itu internet marketing sendiri memiliki banyak cara dan jalan untuk mencapai tujuan yang diinginkan bisnis yang salah satunya adalah taktik yang disebut dengan Search Marketing.
Baca Juga: Internet Marketing Untuk Pemula: Strategi Dasar Yang Jarang Terungkap
Search marketing adalah salah satu taktik dari internet marketing melalui search engine sebagai chanel utamanya. Terdapat beberapa jenis taktik dalam search marketing yaitu Search Engine Marketing (SEM), Search Engine Optimization (SEO), Apps Search Optimization (ASO) dan Search Optimization on Marketplace (SMM).
Namun yang akan saya jelaskan terlebih dahulu adalah perbedaan SEM dan SEO, sebelum saya jelaskan mengenai teknik SEO secara lengkap dan detil.
Perbedaan antara SEM dan SEO adalah terletak pada investasi secara moneter atau uang yang dikeluarkan. Kalau SEO adalah usaha untuk menampilkan website di halaman dan rangking pertama dalam search engine secara organik atau gratisan.
Nah sebaliknya kalau SEM adalah usaha untuk menampilkan website di halaman pertama dan ranking teratas dalam search engine dengan cara membayar ke search engine atau biasa disebut dengan pay-per-click (PPC).
SEM ini kalau menggunakan search engine Google biasanya disebut dengan Google Ads atau dulu namanya Google Adwords. Lantas efektif yang mana ya, SEM atau SEO?, saya kira jawabannya adalah terletak pada strategi dan karakteristik bisnis masing-masing, ada yang berhasil dengan hanya menggunakan SEM, ada juga yang berhasil dengan hanya menggunakan SEO atau ada juga yang berhasil karena kolaborasi antar keduanya.
SEO dan SEM memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yang jelas kekurangan SEM adalah lebih mahal daripada SEO karena bisnis harus memiliki dana lebih untuk investasi di pay-per-click (PPC), tapi kalau SEO kelebihannya adalah gratis atau nol rupiah.
Sementara itu kekurangan dari SEO adalah hasilnya tidak bisa cepat atau tidak bisa instan jadi harus sabar dan memerlukan tenaga atau effort lebih agar website bisa tampil dihalaman dan rangking pertama di search engine, kan namanya juga gratisan hehehe.
Oke sampai sini bisa dipahami ya? Kita lanjut pembahasan selanjutnya
Keahlian yang Harus Dimiliki Dalam Teknik Search Engine Optimization (SEO)
Untuk menguasai SEO, kita tidak hanya perlu memiliki keahlian atau skills teknis seperti pengelolaan dan maintenance website. Tetapi kita juga harus memiliki keahlian secara strategis dan taktis atau dalam dunia internet marketing biasa disebut dengan mindset. Nah berikut adalah mindset yang harus kita miliki dalam melakukan teknik SEO:
- Data Analysis & Critical Thinking Mindset yaitu keahlian dalam menganalisis atau menginterpretasikan data yang dimiliki, seperti menginterpretasikan data dari rangking website dalam search engine result page (SERP), data competitor atau pesaing dan lain-lain.
- Problem Solving Mindset yaitu keahlian dalam memecahkan permasalahan (problem solving) seperti permasalahan trafik, konversi, penjualan dan lain-lain.
- Creative Mindset yaitu keahlian dalam mencari cara-cara lain yang dapat memberikan efek yang bagus terhadap SEO seperti mencari tools yang paling efektif dan efisien dalam riset kata kunci, menggunakan prinsip ATM (amati, tiru dan modifikasi) dan lain-lain.
- Adaptive Mindset & Fast Learning yaitu selalu cepat beradaptasi dengan perubahan-perubahan teknologi yang berkembang dalam teknik SEO seperti cepat dalam memahami algoritma search engine yang baru, memahami teknik-teknik SEO terkini dan lain-lain.
Langkah-Langkah Melakukan Teknik Search Engine Optimization (SEO)
Untuk merangking dan mengindex suatu website, search engine sebenarnya sangat adil, sangat logis serta semakin manusiawi. Dia akan merangking website berdasarkan dua hal yaitu pertama berdasarkan kualitas isi atau konten dari website yang diindeks, dan kedua adalah kuantitas serta kualitas rekomendasi dari orang lain (dari website lain atau dari social media sharing).
Jadi kalau rangking website kita ingin lebih bagus dibandingkan dengan website orang lain, maka konten website kita harus lebih bagus dari website orang lain (competitor) serta website kita harus bisa direkomendasikan lebih banyak oleh orang lain dibandingkan dengan pesaing.
Nah untuk menjadi seperti itu maka kita harus melakukan setidaknya lima hal dalam teknik SEO terkini yaitu melakukan lima langkah sebagai berikut:
1. Riset Kata Kunci
Kata kunci (keyword/key-phrase) adalah kata atau frase yang diketik oleh pengguna search engine dalam melakukan pencarian sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Sementara itu riset kata kunci adalah proses mencari kata kunci yang akan ditargetkan dalam search engine, sebagai acuan dalam menentukan konten website yang akan dibuat.
Riset kata kunci ini adalah langkah yang sangat krusial dalam SEO, karena jika salah dalam menetapkan kata kunci, sebagus apapun konten yang dibuat maka akan sia-sia hasilnya.
Riset kata kunci ini terdiri dari beberapa langkah yaitu memahami kategori kata kunci (keyword categories) beserta karakteristiknya, membuat list kata kunci (seed keywords), memvalidasi seed keywords, dan menetapkan kata kunci yang akan digunakan.
2. Kategori Kata Kunci dalam Search Engine Optimization
Kata kunci pada dasarnya dibagi menjadi dua kategori yaitu berdasarkan tujuan pengguna search engine (users) dan berdasarkan panjang suku kata-nya.
Kategori Berdasarkan Tujuan Users
Berdasarkan tujuan pengguna search engine, kata kunci dapat dibedakan kedalam tiga jenis kata kunci yaitu:
- Informational Keywords yaitu kata kunci yang digunakan oleh user untuk mencari informasi tentang sesuatu secara umum. Contohnya “tips lulus ujian”, “cara membaca cepat”, “tutorial SEO, “nama artis”, “nama tokoh”, “hewan”, “tumbuhan”, dan lain-lain. Keyword ini biasanya juga disebut dengan “know keywords”.
- Navigational Keywords yaitu kata kunci yang digunakan oleh user untuk menemukan suatu merek, produk dan jasa, atau dengan kata lain bahwa user sudah tahu mau mencari apa, tetapi dia belum tau website-nya. Contoh “nama produk”, “nama merek”, “nama jasa”, “lokasi”, “near me”, “alamat”, dan lain-lain. Keyword ini biasanya juga disebut dengan “go keywords”.
- Transactional Keywords yaitu kata kunci yang digunakan oleh user untuk membeli sesuatu atau bertransaksi. Contohnya “jual baju”, beli mobil bekas”, “promo sepatu”, “diskon celana”, “jasa kiriman cepat”, dan lain-lain. Keyword ini biasanya juga disebut dengan “do keywords”.
Kategori Berdasarkan Panjang Suku Kata-nya
Berdasarkan panjang suku kata-nya, kata kunci dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
- Short Tail Keywords yaitu kata kunci singkat yang biasanya terdiri dari 1-3 suku kata. Contoh: “celana”, “jual celana”, “jual celana jeans” dan lain-lain.
- Long Tail Keywords yaitu kata kunci panjang yang biasanya lebih dari 3 suku kata. Contoh: “jual celana jeans merek xxx” dan lain-lain. Kata kunci ini biasanya turunan dari kata kunci short tail sehingga lebih spesifik dan lebih tertarget.
Antara short tail dan long tail keywords tersebut sebenarnya memiliki karakteristik dan perbedaan masing-masing yaitu jika short tail biasanya memiliki volume pencarian yang lebih banyak daripada long tail, sementara itu long tail memiliki niat beli (purchase intent) yang lebih banyak daripada short tail, dan short tail memiliki tingkat persaingan yang lebih tinggi daripada long tail.
Dari perbedaan karakteristik tersebut, maka jika memiliki website bisnis seperti menjual produk atau jasa lebih baik menggunakan long tail keywords agar lebih efektif dalam meningkatkan konversi karena user sudah memiliki purchase intent.
Namun jika website yang dimiliki berisi mengenai informasi atau ilmu pengetahuan lebih baik menggunakan keywords yang short tail karena volume pencarian relatif lebih tinggi.
3. Membuat Daftar (List) Kata Kunci
Oke, setelah memahami apa itu kata kunci, langkah selanjutnya adalah membuat daftar kata kunci. Daftar kata kunci adalah serangkaian kata kunci yang kita kumpulkan yang nantinya akan kita validasi di search engine.
Daftar kata kunci tersebut biasanya disebut dengan seed keywords yaitu daftar kata kunci unggulan yang paling relevan dengan bisnis atau konten yang akan kita buat nantinya.
Membuat daftar kata kunci dapat kita lakukan dengan mengumpulkan seed keywords dalam suatu file seperti notepad, textedit, excel, google sheet dan lain sebagainya, agar nantinya kita tidak lupa dan tentunya untuk mempermudah tahapan selanjutnya.
Cara mendapatkan seed keywords sebenarnya sangat beragam sekali, berbagai mentor SEO biasanya memiliki cara-cara tersendiri untuk melakukan hal ini. Nah yang akan saya contohkan adalah cara mendapatkan seed keywords yang paling simpel yaitu dengan menggunakan search engine yang akan dijadikan target dari SEO itu sendiri.
Oke, kita praktekan langsung ya dengan menggunakan Google, karena search engine ini yang paling banyak digunakan di Indonesia, dengan catatan kalau Indonesia menjadi wilayah pemasaran bisnis kita. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Temukan kata atau frase yang sekiranya relevan dengan bisnis atau konten yang akan dibuat. Dalam hal ini kita harus menyelami apa yang pengguna search engine suka ketikan dalam search engine untuk mencari informasi mengenai sesuatu.
Contoh saya akan membuat suatu landing page yang kontenya mengenai jualan sepatu olah raga, dan saya sudah tetapkan satu frase yaitu “sepatu olahraga”.
2. Masuk ke browser dan ketikan google.co.id (google Indonesia) selanjutnya masuk ke mode “Incognito” agar setingannya tidak personalized (pengaruh algoritma search engine atau browser karena aktivitas pemakaian secara personal, yang akan menganggu hasil pencarian dari search engine itu sendiri);
3. Ketikan frase “sepatu olahraga” dan kasih spasi setelahnya. Pada saat saya akses untuk kata kunci tersebut, keluarlah beberapa alternatif kata kunci lainnya yang sering di ketik oleh pengguna search engine seperti gambar berikut:
4. Masukan semua kata kunci tersebut ke dalam file seed keywords, nah kalau saya biasanya di save di notepad.
5. Kalau masih belum terasa relevan dengan konten kita, maka kita bisa mengulangi dengan menggunakan padanan frase yang telah kita tentukan tadi “sepatu olah raga” atau sinonimnya/frase yang sama/frase yang mirif untuk mencari alternatif seed keywords lainnya. Setelah itu masukan lagi ke daftar seed keyword yang telah kita dapatkan sebelumnya.
4. Validasi Seed Keywords
Setelah kita mendapatkan sejumlah seed keywords, kita harus memvalidasi mana seed keywords yang nantinya akan kita jadikan target keywords yang akan kita buatkan kontennya. Dalam hal ini, setidaknya ada empat indikator untuk memvalidasi seed keywords tersebut yaitu:
- Dari sisi relevansi kata kunci dengan apa yang ditampilkan oleh search engine;
- Dari sisi volume atau jumlah pencarian dari kata kunci yang akan kita bidik;
- Trend pencarian;
- Situasi persaingan
1. Untuk validasi yang pertama kita masuk lagi ke google.co.id di browser dan pastikan juga mode incognito. Selanjutnya ketikan salah satu seed keywords yang dirasa paling relevan dan enter.
Setelah itu kita lihat hasilnya dengan kata kunci tersebut apakah google menampilkan hasil pencarian yang relevan dengan konten yang akan kita buat atau tidak.
Contoh kalau konten yang akan kita buat adalah mengenai jualan sepatu olahraga tadi, tapi hasil Google ternyata berisi blog-blog atau artikel-artikel mengenai sepatu olah raga, berarti itu tidak relevan dengan konten yang akan kita rencanakan tadi.
Kalau menemukan hal seperti itu, kita harus cari kata kunci lainnya di daftar seed keywords kita sampai menghasilkan pencarian yang relevan di Google.
2. Selanjutnya validasi yang kedua sampai ke-empat yaitu kita cari search volume, trend dan persaingan dari kata kunci yang sudah tervalidasi di tahap pertama. Untuk melakukan hal tersebut saya menggunakan tools yang bernama Ubersuggest.
Oke, sekarang saya contohkan bagaimana menggunakan Ubersuggest dalam mencari Search Volume, Trend serta persaingan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Masuk ke Ubersuggest di link ini https://neilpatel.com/ubersuggest/
- Pilih negara dari target pasar yang akan kita terjuni. Kalau target pasarnya orang Indonesia tentunya pilih Indonesia pada kolom pilihan Negara yang ada tanda benderanya seperti gambar berikut:
- Masukan kata kunci yang telah tervalidasi di tahap pertama contoh kata kuncinya “Jual Sepatu Olahraga” lalu klik tombol search dan hasilnya sebagai berikut:
- Dari hasil Ubersuggest tersebut, terlihat bahwa volume pencarian mengenai kata kunci “jual sepatu olahraga” dalam satu bulan sebanyak 1600 atau sekitar 53 kali diketik setiap harinya oleh user, dan jumlah tersebut sudah lumayan untuk kita masuki. Selanjutnya dari sisi trend terlihat lumayan stabil dalam 9 bulan terakhir dan situasi persaingan dengan angka 43 dinilai tidak terlalu berat untuk dihadapi. Jadi kata kunci tersebut menurut saya sudah memenuhi syarat validasi untuk kita gunakan.
Nah, kira-kira seperti itulah langkah-langkah dalam melakukan riset kata kunci yang sering saya lakukan. Langkah-langkah tersebut bisa anda lakukan beberapa kali sampai anda mendapatkan kata kunci yang paling dirasa ideal.
Sebagai patokan kata kunci yang paling ideal adalah search volume yang tinggi (diatas 1000), trend stabil atau cenderung naik, serta kondisi persaingan ringan atau sedang (di bawah 50).
2. Riset Pesaing (Competitor Research)
Setelah kita menetapkan kata kunci dalam riset kata kunci, langkah selanjutnya adalah melakukan riset pesaing. Riset ini sangat penting untuk memetakan siapa saja pesaing kita, kata kunci apa saja yang membuat mereka tampil di halaman pertama, halaman (page/post) apa saja yang mereka miliki untuk mendapatkan trafik, dari mana mereka mendapatkan backlink serta kontennya seperti apa?.
Oke langsung saja berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan riset pesaing (competitor research):
- Masukan kata kunci yang telah kita tetapkan dalam riset kata kunci di Google (jangan lupa mode incognito), lalu enter;
- Catat minimal urutan tiga besar domain atau URL dari hasil pencarian kata kunci tersebut;
- Siapkan tabel kosong di excel atau google sheet untuk membandingkan ke-tiga besar pesaing tersebut berdasarkan: Meta Title, Meta Description, Menu Utama, Content, Content Structure (H1, H2, H3, dst), dan Unique Selling Proposition (USPs);
- Buka Ubersuggest dan masukan domain atau Url pesaing;
- Telusuri data yang tertera dalam Ubersuggest mengenai kata kunci yang digunakan pesaing, halaman paling tinggi dalam menjaring trafik (top traffic pages), backlink, serta konten yang dimiliki oleh pesaing dan lakukan hal tersebut satu demi satu untuk setiap pesaing yang kita targetkan tadi;
- Masukan data-data untuk semua pesaing yang kita riset kedalam tabel yang telah kita siapkan, selanjutnya kita gunakan prinsip ATM (amati, tiru dan modifikasi) agar konten yang kita buat akan lebih baik dari ketiga pesaing teratas tersebut.
3. On-Page Optimization
On-page optimization adalah proses optimasi dari setiap halaman website (page/post) agar mendapat ranking lebih tinggi dan mendapatkan lebih banyak trafik yang relevan di mesin pencari (search engine). Proses ini pada intinya adalah untuk membuat halaman website memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan pesaing dengan tetap memperhatikan kriteria-kriteria dari search engine.
Adapun kriteria-kriteria search engine yang digunakan oleh Google dalam “Google Search Quality Evaluator Guidelines” biasanya disebut dengan E-A-T & YMYL. E-A-T adalah kependekan dari “Expertise, Authority, & Trustworthiness”, sementara itu YMYL adalah kependekan dari “Your Money or Your Life”.
Expertise artinya adalah bahwa website yang kita bangun harus memperlihatkan bahwa kita adalah ahlinya. Untuk memperoleh predikat ahli tersebut, maka konten dalam website kita harus lengkap, komprehensif, detil tetapi tidak bertele-tele juga sih. Wikipedia adalah contoh website yang memiliki kriteria Expertise sesuai kriteria search engine.
Authority artinya adalah website yang kita bangun harus menjadi rujukan dalam keahlian tertentu. Atau dengan kata lain, menjadi ahli saja tidak cukup, tetapi juga harus menjadi sumber rujukan bagi orang-orang, seperti banyak yang mengutip, banyak yang share di sosmed, banyak yang review, dan lain-lain.
Trustworthiness artinya adalah website yang kita bangun harus dapat dipercaya dan terlihat professional. Adapun tingkat kepercayaan dari suatu website dapat dilihat dari berbagai ulasan yang positif seperti dalam Tripadvisor, Trustpilot, Facebook, Google my Business, dan lain-lain.
YMYL (your money or your life) artinya adalah bahwa website yang kita bangun harus dapat berpotensi untuk memengaruhi kebahagiaan, kesehatan, stabilitas keuangan, atau keselamatan seseorang di masa depan.
Oke, selanjutnya saya akan bahas bagaimana cara melakukan On-page optimization yang memenuhi kriteria E-A-T dan YMYL sebagai berikut:
- Keyword/keyphrase: kata kunci belum pernah digunakan dalam pages atau post sebelumnya; jumlah kata kunci berkisar antara 0,5 s.d 1% dari jumlah kata dalam konten. Jangan melebihi itu, karena kalau berlebihan dapat dikenai sebagai keyword stuffing yang dapat dikenai penalti oleh search engine. Contoh: kalau punya konten dengan total 2000 kata, maka maksimal kata kunci yang muncul dalam konten adalah 2000 x 1% = 20 kata, atau minimal 2000 x 0,5% = 10 kata.
- Meta Title: harus berbeda dibandingkan dengan halaman yang lainnya atau jangan ada judul yang sama; judul harus mengandung kata kunci yang ditargetkan; panjang judul sekitar 50-60 karakter; judul harus mengandung clickbait atau simple copywriting (dapat memancing orang untuk klik). Tapi clickbait yang positif ya, jangan bo’ong.
- Meta description: harus menjual atau membuat penasaran untuk di klik; mengandung target kata kunci; panjang antara 150-160 karakter.
- URL/slug: harus mengandung kata kunci; jangan terlalu panjang; gunakan dash (-) untuk mengganti spasi.
- Content: judul konten harus mengandung kata kunci; paragraf pertama harus mengandung kata kunci; minimal satu subheading (sub bab) harus mengandung kata kunci; jumlah kata lebih lengkap & komprehensif dibandingkan pesaing; konten mengandung heading structure (H1, H2, H3); memiliki gambar/image atau video yang mengandung kata kunci.
- Link: minimal ada satu internal link (ada link antar page atau post dalam website kita); minimal ada satu link eksternal (ada link ke website lain).
- Responsiveness: website harus mobile friendly; loading speed harus cepat yaitu kurang dari 3 detik.
Baca Juga: Praktekan 8 Unsur Copywriting Ini Jika Mau Banjir Orderan
Ke tujuh kriteria tersebut dapat kita lakukan secara manual atau dengan menggunakan bantuan plugin. Ada banyak plugin yang dapat digunakan, namun kalau saya suka menggunakan plugin dari Yoast untuk on-page optimization di website WordPress saya.
4. Off-Page Optimization
Setelah melakukan on-page optimization, selanjutnya kita harus melakukan off-page optimization. Pengertian dari off-page optimization adalah proses optimasi yang dilakukan di luar website untuk meningkatkan posisi dan rangking dalam search engine.
Jika membangun kualitas internal website dilakukan dengan cara on-page optimization, maka off-page optimization adalah cara untuk mendapatkan rekomendasi website kita oleh orang lain.
Rekomendasi sendiri bentuknya bisa berupa link website kita berada di website orang lain atau share di sosial media baik dilakukan sendiri maupun oleh orang lain. Konsep rekomendasi tersebut dalam teknik SEO biasanya disebut dengan backlink.
Perbedaan White Hat VS Grey Hat VS Black Hat
Setidaknya terdapat tiga konsep atau kriteria backlink dalam teknik off-page SEO, yaitu white hat, grey hat dan black hat. Berikut penjelasan masing-masing kriteria backlink tersebut.
White Hat SEO adalah proses mendapatkan backlink dengan cara-cara yang legal atau sesuai dengan ketentuan yang diperbolehkan oleh search engine. Proses white hat SEO dilakukan dengan cara organik atau tidak didapat dengan cara membayar kepada website orang lain dan tidak dilakukan dengan memanipulasi search engine.
Walaupun dilakukan dengan cara yang legal, white hat SEO kelebihan dan kekurangan yaitu:
(+) Aman sehingga dapat sustain atau berkelanjutan dalam search engine.
(+) Tidak perlu khawatir akan terkena hukuman dari search engine.
(-) Perlu waktu, usaha dan kesabaran yang lebih.
(-) Terkadang masih memerlukan dana untuk membuat konten yang berkualitas atau mengontak webmaster.
Berikut Taktik White Hat SEO atau Cara-cara Mendapatkan White Hat Backlink:
- Membuat konten yang berkualitas agar direkomendasikan oleh orang lain;
- Mendaftarkan URL ke webmaster contohnya kalau Google ke Google Search Console;
- Mencantukan link website kita dalam profil media sosial atau social publising seperti Facebook, Instagram, Tumblr, Twitter, About Me, Scribd, Academia, Researchgate, Slideshare dan lain-lain;
- Menyumbangkan artikel di website orang lain (guest posting) dengan imbalan link website kita dicantumkan dalam website tersebut seperti dalam Kompasiana, Indonesiana, dan lain-lain;
- Forum-forum online, social bookmark atau situs-situs Q & A seperti Redit dan lain-lain;
- Membuat event yang dapat diberitakan oleh website-website besar seperti Kompas dan lain-lain;
- Membuat tools yang berguna bagi banyak orang seperti Ubersuggest yang dibuat oleh Neil Patel dan lain-lain;
- Menjadi expert yang akhirnya dapat mendatangkan media-media besar untuk di interview dan dipublish di media-media besar tersebut;
- Saling memberikan backlink dengan website teman dengan syarat websitenya relevan dengan website kita.
Black Hat SEO adalah kebalikan dari White Hat SEO yaitu proses mendapatkan backlink dengan cara-cara yang ilegal atau yang tidak diperbolehkan oleh search engine. Proses black hat SEO dilakukan biasanya dengan cara mengakali atau memanipulasi algoritma search engine yang seringkali dengan cara hack atau menggunakan Bot.
Berikut kelebihan dan kekurangan dari Black Hat SEO yaitu:
(+) Bisa mendapatkan banyak backlink dalam waktu yang relatif cepat.
(+) Harganya murah bahkan ada yang gratisan.
(-)Rangking tidak stabil yaitu mudah naik dan mudah turun.
(-) Karena ilegal, maka sewaktu-waktu dapat terkena pinalti dari search engine.
Berikut Contoh Black Hat SEO yang sering dilakukan untuk mengelabui search engine:
- Keyword stuffing yaitu mengulang-ngulang keyword dalam konten dengan jumlah yang tidak wajar atau berlebihan;
- Mengulang-ngulang judul dengan jumlah yang berlebihan;
- Melakukan spam di forum-forum dengan hanya memposting link saja;
- Menggunakan software khusus untuk meng-copy paste suatu konten kemudian diposting kembali;
- Mendapatkan link dari website yang di hack;
- Menyembunyikan link dalam konten (warna link dengan tulisan sama).
Grey Hat SEO adalah proses mendapatkan backlink dengan cara-cara yang kurang baik dan cenderung tidak diperbolehkan namun masih dibiarkan oleh search engine karena mungkin konten yang dibuat sangat bermanfaat dimata penggunanya. Walaupun dibiarkan oleh search engine, namun kalau kebanyakan website melakukan hal tersebut, bisa-bisa akan menjadi kategori black hat dimata search engine dan pada akhirnya menjadi dilarang. Oleh karena itu grey hat SEO juga tidak direkomendasikan untuk dilakukan.
Berikut kelebihan dan kekurangan dari Grey Hat SEO yaitu:
(+) Relatif lebih aman dibandingkan dengan black hat.
(+) Relatif lebih gampang dan lebih murah.
(-) Walaupun lebih aman daripada black hat, tetapi masih meragukan sehingga sebenarnya tidak benar-benar aman.
(-) Kalau banyak yang melakukan teknik ini, sewaktu-waktu search engine dapat merubah algoritmanya, yang akhirnya dapat dikategorikan black hat oleh search engine.
Berikut Contoh Grey Hat SEO yang sewaktu-waktu dapat menjadi Black Hat:
- Membuat jaringan blog (private blog network/PBN) atau ternak blog;
- Membeli domain yang sudah expired;
- Memposting URL di social media secara berlebihan atau terlalu sering;
- Menduplikat akun social media, atau ternak social media untuk mendapatkan backlink.
5. Technical Optimization
Technical optimization dalam search engine optimization (SEO) merupakan sekumpulan tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas website dari segi teknis agar lebih mudah diindeks dan dianggap relevan oleh mesin pencari. Technical optimization biasanya meliputi optimasi struktur website, kecepatan loading, dan struktur link, serta optimasi mobile dan aksesibilitas.
Melakukan technical optimization sangatlah penting karena dapat membantu meningkatkan ranking website kita di hasil pencarian mesin pencari (SERP), sehingga lebih banyak orang dapat menemukan dan mengakses website Kita. Oleh karena itu Technical optimization adalah salah satu aspek yang penting dalam SEO ini.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk melakukan technical optimization dalam SEO:
- Pastikan website kita memiliki struktur yang baik dan terstruktur dengan baik, sehingga mudah untuk dicrawl oleh mesin pencari.
- Gunakan URL yang mudah dipahami oleh mesin pencari dan manusia.
- Buat sitemap yang memuat semua halaman website kita. Sitemap ini akan membantu mesin pencari untuk memahami struktur website kita.
- Pastikan website kita mobile-friendly atau responsif, karena jumlah pengguna yang mengakses internet dari perangkat mobile seperti smartphone atau tablet semakin meningkat.
- Tambahkan metatag title dan meta description pada setiap halaman website kita. Metatag ini akan muncul di hasil pencarian dan dapat membantu untuk meningkatkan click-through rate (CTR) dari hasil pencarian.
- Gunakan header tag (H1, H2, dll.) dengan benar pada setiap halaman website kita. Header tag ini akan membantu mesin pencari untuk memahami topik yang dibahas pada halaman tersebut sehingga akan meningkatkan efektifitas search engine optimization.
- Pastikan website kita memiliki kecepatan loading yang cepat. Pengguna cenderung tidak suka menunggu lama untuk website yang loadingnya lambat.
- Tambahkan alt text pada gambar-gambar di website kita. Alt text ini akan membantu mesin pencari untuk memahami apa yang terdapat dalam gambar tersebut.
- Gunakan teknik internal linking yang tepat pada website kita. Internal linking ini akan membantu mesin pencari untuk memahami struktur website kita dan meningkatkan autoritas halaman-halaman tersebut.
6. Mengukur & Menganalisis (Measurement & Analysis) Hasil Search Engine Optimization Yang Sudah Dilakukan
Seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa proses SEO adalah proses yang sangat panjang atau tidak instan, maka kita harus selalu dapat mengukur dan menganalisis untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang dapat dilakukan.
Setidaknya terdapat tiga metric yang dapat dijadikan alat ukur dalam mengelola SEO yaitu:
- Rangking: untuk memantau rangking website kita dapat melakukannya secara manual yaitu mengetikan kata kunci yang kita targetkan di search engine lalu kita cari ranking ke berapa dalam SERP. Namun ada cara yang lebih cepat yaitu dengan menggunakan aplikasi atau website yang menyediakan tools rangking SERP seperti whatmyserp.com atau Keywords Tagging Tracker dan lain-lain.
- Trafik: untuk memantau trafik kita dapat menggunakan Google Analytic atau Google Search Console.
- Konversi: untuk memantau konversi dapat menggunakan Google Analytic dengan mengkoneksikan goal setting dengan convertion.
Oke sampai sini dulu ya pembahasan mengenai cara mudah & lengkap untuk praktek Search Engine Optimization agar bisa mendapatkan rangking teratas dan halaman pertama di search engine. Semoga dapat bermanfaat dan dapat membantu teman-teman semua dalam melakukan teknik SEO ini.
Wallahualam Bissawab…